Kabupaten Kepulauan Mentawai

PROFIL DAERAH
Geografis
- Kecamatan Sikakap terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat berjarak seratus lima puluh kilometer dari lepas pantai Pulau Sumatera.
- Kabupaten ini dibentuk oleh empat pulau besar, yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Kecamatan Sikakap sendiri berada di Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan.
- Terdiri dari 3 desa besar, yakni Desa Sikakap (13 dusun, 202,3 Km2), Desa Taikako (19 dusun, 136,8 km2) dan Desa Matobe (12 dusun, 127 km2), Kecamatan Sikakap memiliki luas 466,1 km2.
Akses
- Karena wilayahnya yang di pesisir dengan wilayah perbukitan, Kecamatan Sikakap hanya dapat diakses dari Ibukota Sumatera Barat, Padang (Pelabuhan Bungus) dengan transport laut dengan waktu tempuh 12-13 jam dengan jadwal pelayaran sebanyak satu kali seminggu di Hari Selasa, dan untuk tujuan kembali pelayaran dari Kecamatan Sikakap menuju Padang hanya di Hari Rabu, menggunakan kapal yang sama.
- Pelayaran Sikakap menuju Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tuapejat, Pulau Sipora (dimana terdapat RS Kabupaten untuk rujukan puskesmas), jadwal pelayaran hanya ada dua kali seminggu yaitu di Hari Sabtu dan Hari Selasa dengan waktu tempuh 9 jam. Pelayaran dari Tuapejat menuju Sikakap hanya ada di Hari Jumat dan Hari Senin.
- Untuk transportasi darat, motor masih merupakan primadona karena ketiadaan sarana yang memadai untuk kendaraan roda empat pada mayoritas wilayah.
Demografi
Secara terperinci, kondisi demografi penduduk Kecamatan Sikakap dapat dijelaskan pada tabel berikut :
Kondisi Demografi Penduduk Kecamatan Sikakap
Desa |
Jumlah Jiwa |
Jumlah KK |
Laki-laki |
Perempuan |
Sikakap |
5412 |
1390 |
2785 |
2627 |
Matobe |
1840 |
510 |
966 |
874 |
Taikako |
3391 |
884 |
1815 |
1576 |
Total |
11.665 |
2.783 |
5.569 |
5.097 |
- Bermayoritas agama Kristen Khatolik dan agama Kristen Protestan, Masyarakat Sikakap aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sangat menghargai arahan dari pemuka agamanya.
- Hari Rabu merupakan waktu saat kapal dari Kota Padang datang, karenanya Hari Rabu merupakan hari pasar dan juga dapat dikatakan hari untuk melakukan aktivitas utama.
- Distribusi Pendidikan Terakhir Penduduk Kecamatan Sikakap Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Pencerah Nusantara Mentawai Batch 3 (2014) :
No |
Tingkat Pendidikan Terakhir |
Persentase (%) |
1. |
Tidak pernah sekolah |
8 |
2. |
Belum sekolah |
0,6 |
3. |
Tidak tamat SD/Madarasah |
15,4 |
4. |
SD |
29,7 |
5. |
SMP |
20,3 |
6. |
SMA |
22,3 |
7. |
Perguruan Tinggi |
3,7 |
SITUASI KESEHATAN MASYARAKAT
MORBIDITAS
- Sepuluh penyakit utama di Kecamatan Sikakap sepanjang 2014 adalah sebagai berikut : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) merupakan penyakit yang paling sering ditemui dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang diikuti dengan gastritis dan dispepsia. Ke-tiga penyakit yang merupakan akibat dari minimnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan home-remedy yang baik.
- Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan daerah endemis malaria, selama periode Januari – Agustus 2014 terdapat 615 kasus klinis malaria dan 175 kasus mikroskopik.
KESEHATAN REPRODUKSI
- Angka seks bebas di kalangan remaja Mentawai cukup tinggi sebesar 86,7%
NUTRISI
- Sepanjang tahun 2013 ditemukan kasus malnutrisi sebanyak 43 orang akumulatif; Tahun 2014 kasus malnutrisi telah turun menjadi 7 orang
- Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Pencerah Nusantara 2 mengenai persalinan didapatkan hasil sejumlah 68 orang (43,3%) ibu bersalin dengan dukun sedangkan hanya 86 orang (54,8%) ibu bersalin di tenaga kesehatan (Survey Pencerah Nusantara, 2014)
MORTALITAS
- Tidak terdapat kasus kematian ibu sepanjang tahun 2014
- Data kematian bayi di Kecamatan Sikakap tahun 2014 sejumlah 8 bayi. Sejumlah 5 bayi (62,5%) meninggal 0-1 jam setelah persalinan dengan 1 penyebab asfiksia 1 bayi (20%), hidrocepalus (40%), anencepalus (20%), dan BBLR (20%) (Data KIA Puskesmas Sikakap, 2014). yang penyebabnya dapat dikaitkan dengan kurangnya kesadaran pemeriksaan kehamilan, kepercayaan masyarakat pada dukun, petugas desa tidak mau stand-by di dusun, pelayanan antenatal kurang berkualitas, dan pembagian buku KIA yang tidak merata
KESEHATAN LINGKUNGAN
- Berdasarkan Laporan Rumah Sehat di Kecamatan Sikakap tahun 2014, dari 1.957 rumah yang tersebar di 3 desa (Sikakap, Matobe, Taikako) dengan jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 979, diketahui bahwa hanya terdapat 358 rumah yang dikategorikan rumah sehat.
SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
Puskesmas Sikakap yang terletak di Dusun Sikakap Tengah, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap merupakan Puskesmas Rawat Inap dengan UGD 24 jam.
Ketersediaan listrik |
Puskesmas Sikakap sudah bisa mendapat pelayanan listrik 24 jam. Jika terdapat keterbatasan BBM ataupun hujan yang berkepanjangan, maka ketersediaan listrik ini akan terbatas. Jika listrik tidak tersedia, puskesmas sudah memiliki genset, namun penggunaan genset ini dipengaruhi ketersediaan BBM |
Ketersediaan air bersih |
Sumber air bersih Puskesmas Sikakap berasal dari mata air yang memanfaatkan pompa air untuk menaikkannya ke posisi yang lebih atas. Kualitas dan kuantitas air ini sangat dipengaruhi oleh kondisi air di hulu seperti hujan ataupun kekeringan. |
Pustu |
- |
Polindes |
5 buah; kondisi baik |
Posyandu |
44 buah, dengan 3 posyandu lansia; keadaan berjalan sekurang-kurangnya 8x/tahun |
Rumah dinas |
8 buah; 7 Baik 1 Rusak Berat |
Mobil Ambulans |
1 buah; kondisi rusak sedang |
Motor dinas |
4 buah; 2 Rusak Berat- tidak dapat digunakan, 2 Rusak Sedang – penggunaan terbatas |
Obat-obatan dan alkes |
Meskipun belum memenuhi daftar esensial namun obat-obatan dan alkes cukup untuk memberikan pelayanan dasar; manajemen obat dan alkes masih memerlukan penataan |
Ketersediaan vaksin dan alat kontrasepsi |
Mencukupi |
Tenaga Puskesmas |
|
Kepala Puskesmas |
1 orang |
Kepala Tata Usaha |
1 orang |
Bendahara Umum |
1 orang |
Dokter PTT |
1 orang |
Perawat |
13 orang + 3 perawat desa |
Bidan |
7 orang + 6 bidan desa |
Tenaga Gizi |
1 orang |
Asisten Apoteker |
2 orang |
Tenaga Rekam Medik |
1 orang |
Sopir Ambulans |
1 orang |
Koordinator Kepegawaian |
1 orang |
Koordinator Imunisasi |
1 orang |
Tenaga K3 |
7 orang |
PJ KB |
1 orang |
Tenaga Kesehatan Lingkungan |
1 orang |
Satuan Pengaman |
4 orang |
Analis Lab |
1 orang |
Rencana Tindak Lanjut PN Mentawai pada program –
program yang telah direncanakan dan dilaksanakan serta dijaga
keberlangsungannya hingga tahun ke-tiga banyak bergerak di wilayah advokasi agar upaya dapat dipertahankan selepas penarikan
PN di tahun terakhirnya. Advokasi konsisten dilakukan dari tahun pertama
sehingga beberapa upaya yang diinisiasi PN telah dapat dilaksanakan secara
mandiri dan menjadi bagian dari upaya kesehatan wajib dan pengembangan
Puskesmas Kec. Mentawai. Secara umum tim Pencerah Nusantara di tahun ketiga ini
telah banyak meningkatkan partisipasi masyarakat dan melibatkan banyak pemangku
kepentingan dan komunitas lokal terkait serta performance Puskesmas Kec. Sikakap dalam mewujudkan program
berbasis kebutuhan masyarakat.
TIM PENCERAH NUSANTARA MENTAWAI (2012-2015)
Pencerah Nusantara Angkatan 1 Mentawai (2012-2013) :
- Muhammad Riedha (Dokter Umum)
- Amriyatun (Perawat)
- Resti Zulhaijah (Bidan)
- Vidia Nuarista Annisa (Ahli Kesehatan Masyarakat)
- Hasrina (Ahli Kesehatan Masyarakat)
Pencerah Nusantara Angkatan 2 Mentawai (2013-2014) :
- Gustin F. Muhayani (Dokter Umum)
- Umi Hani (Perawat)
- Afrieni Melti (Bidan)
- Sri Wahyuni (Ahli Kesehatan Masyarakat)
- Ade Pratama (Ahli Kesehatan Masyarakat)
Pencerah Nusantara Angkatan 3 Mentawai (2014-2015) :
- Zeini Rhisanawaty Binulang (Dokter Umum)
- Zakiyyah Ashanti R (Perawat)
- Liska Nurjannah (Bidan)
- Nurmalasari (Ahli Kesehatan Masyarakat)
- Ilham Rusting (Ahli Kesehatan Masyarakat)